RSS

Tingkatan Cinta

06 Mar

tangga-cinta1-198x300Immuki telah mengadakan sebuah program baru, yaitu pengajian dua minggu sekali dimana dalam setelah pengajian itu di sisipkan program yang tidak biasa bagi kaum adam, yaitu arisan (*jreng jreng jreng, hahaha). Dan pada hari ini, pengajian perdana diadakan di rumah nya Niko, dgn merangkap sebagai pengisi materi (*hehe, asikk,,,)

Waktu itu Niko memberikan materi yang tidak asing terjadi pada anak remaja saat ini, yaitu tentang Cinta. Merujuk pada materi yang disampaikan Niko, ternyata cinta itu bisa dibagi menjadi 6 tingkatan, yang mana antara satu tingkatan tidak boleh melebihi tingkatan yang diatas nya. Tingkatan cinta tersebut adalah :

1. Cinta menghamba (Allah)

Tingkatan cinta yang paling tinggi dan paling utama adalah cinta yang menghamba. Cinta ini adalah cinta antara Ciptaan dengan Sang Pencipta. Cinta yang merindukan untuk berjumpa dengan Rabb nya yang telah menciptakannya. Cinta yang didasari keimanan dan takwa.

  1. Cinta mesra (Rasulullah)

Tingkatan cinta yang kedua adalah cinta mesra. Cinta ini maksudnya adalah merindukan untuk berkumpul bersama Kekasih ALLAH, yaitu Rasulullah Saw. Cinta kepada org yang tidak pernah kita lihat atau kita bayangkan, tetapi dengan keimanan kita memiliki kerinduan untuk berjumpa dengannya. Dan itu adalah hal yang wajar dan seharusnya, mengapa?. Karena kita telah merasakan cinta Rasulullah lebih dahulu. ALLAH telah mengajarkan Al Quran kepada Nabi Muhammad. Banyak hal yang terkandung dalam Al Quran, ada tentang hal yang sudah terjadi, sedang terjadi, dan yang akan terjadi. jika Al Quran adalah petunjuk dan pedoman bagi orang beriman, maka Rasulullah adalah contoh nyata, contoh real dari apa yang terkandung dalam Al Quran. Melalui Rasulullah, ALLAH telah mengajarkan banyak hal untuk kebaikan kita, mulai dari ujung rambut hinga ujung kaki. dari bangun tidur hingga tidur lagi yang kita sebut dengan sunnah rasulullah.

  1. Cinta rasa rindu (Keluarga dan org beriman)

Tingkatan cinta yang ketiga adalah cinta kita kepada keluarga kita dan orang beriman. Melalui keluarga kita tumbuh dan berkembang menjadi orang terpilih saat ini. Dan melalui orang beriman, Allah menunjukan kita jalan yang lurus yang harus kita tempuh. melalui orang beriman pula kita mengenal sosok Kekasih ALLAH.

  1. Cinta curahan hati (kepada sahabat)

Cinta berikutnya adalah cinta kepada sahabat kita. Sahabat adalah tempat kita berbagi banyak hal, mulai dari suka hingga duka. tempat kita berdiskusi, sharing dan sebagainya. Bisa jadi melalui sahabat pulalah ALLAH membentuk pribadi kita, memberi teguran kepada kita, bahkan mungkin sebagai penunjuk betapa sayangnya ALLAH kepada kita kita, ummat KekasihNYA. Walaupun kita saat ini tidak dapat menjadi sahabat Rasulullah dan hidup dimasa masa bersama Rasulullah. tetapi dengan mencintai sahabat yang mencintai Rasulullah, InsyaALLAH, kita pun akan ikut dikumpulkan bersama Rasulullah, dikarenakan cinta sahabat kita kepada Rasulullah.

  1. cinta rasa simpati (Untuk umat manusia)

Cinta berikutnya adalah cinta kepada sesama, cinta ini tidak berkaitan dengan aqidah. ini adalah cinta kita kepada sesama ciptaan ALLAH. ketika ada hamba ALLAH yang sedang diuji, maka tidak sepantasnya lah kita tidak membantu nya dikarenakan tidak se akidah dengan kita.  Bukan kah rasulullah mengajar kan kita untuk saling tolong menolong?.

ketika ada unsur unsur yang berkaitan dengan akidah kita, maka bentengilah diri kita dengan ilmu dan pengetahuan. jangan sampai karena berlindung dibalik kata “Kemanusiaan” kita secara tidak sengaja telah menggadaikan Aqidah kita.

Suatu contoh, ketika ada saudara atau teman qt yang tidak seaqidah sedang merayakan hari raya besar agamanya mereka, maka sesuai ilmu yang sy sempat tahu hingga saat ini, qt tidak boleh ikut merayakannya, termasuk mengucapkan selamat. bagaimana mensiasati nya?. Sesuai materi yang disampaikan oleh Niko, untuk ucapan selamat hari raya, kita bisa menggantinya dengan ucapan “Selamat merayakan hari raya …”. bukan “Selamat hari raya”. karena konteks ucapan “Selamat Hari raya” itu berati kita ikut merayakan juga hari raya tersebut. Sedangkan ucapan “Selamat merayakan hari raya” hanya memberikan ucapan selamat karena mereka sedang merayakan hari raya mereka dan kita tidak ikut merayakannya.

  1. Cinta kepada benda (Suka merek tertentu)

Tingkatan cinta yang terakhir adalah cinta kepada benda, cinta ini sering kita lakukan. hal  ini dapat kita lihat dari benda-benda yang kita pakai, misal nya baju. Kenapa kita suka baju merek ini? kenapa qt suka memakai jam merek ini? dan sebagainya.

 

Lalu, bagaimana dengan pacaran? dimanakah dy termasuk?, kalau untuk suami / istri sudah jelas pada tingkatan keluarga. Jika kita “Memaksakan” pacaran berada pada tingkatan keluarga. maka tingkatan cinta di atas nya yaitu cinta kepada rasulullah, apakah benar Rasulullah pernah mengajarkan kita untuk pacaran sebelum menikah?  setahu saya, rasulullah hanya mengajarkan “pacaran” setelah menikah.

Wallahu A’lam J

 
Leave a comment

Posted by on March 6, 2013 in Information

 

Leave a comment