RSS

Sebuah nama dari Alam bawah sadar

14 Mar

Abstrak (15)12 Mar 2013.

Hari ini adalah hari kedua dan sesi terakhir dari training kami di Green Villas. pada sesi terakhir ini, kami diminta untuk duduk berada ddalam ruang secara nyaman. kami pun diminta untuk membawa alat tulis. untuk menambah suasana nyaman, bg Lubis pun memainkan sebuah music instrumental, yg subhnallah, keren,,,!

Setelah kami merasa nyaman dn menikmati lagu yang dimainkan oleh bg Lubis, kami secara tiba2 diminta untuk menuliskan 10 angka secara vertical. Setelah kami melakukannya, kami diminta membayangkan sebuah kapal. sebuah kapal laut yang terserah untuk dibayangi bentuk dan kecanggihannya. setelah kami membayangkan bagaimana bentuk kapal itu, bagaimana bentuk dan warnanya, kami diminta untuk memikirkan 10 orang yang bs kami ajak untuk bisa naik kapal tersebut. hanya maksimal 10 orang tidak bisa lebih.Usai menuliskan 10 nama org yang qt sayangi, kami juga diminta membayangkan wajah2 dari nama2 orang orang yang telah kami tulis. bagaimana rupa mereka, bagaimana suara mereka, bagaimana senyum mereka, sedih mereka, dan segala hal yang bisa diingat dari nama nama orang tersebut.

secara tibatiba kami diminta membayangkan kapal yang kami nakhkodakan mengalami masalah, sehingga ada bbrpa penumpang yang harus ditinggalkan ditengah laju kapal.  dan kami mulai diminta mencoret bbrapa nama yang harus kami turunkan dari kapal ditengah laju nya kapal. kami diminta membayangkan bagaimana raut mereka yang kami tinggalkan, bagaimana perasaan mereka ketika mereka harus menjadi orang2 yang tidak bs diajak bersama.

Perlahan lahan kami mulai menghapus beberapa nama dari daftar, hingga tersisa 3 nama. pada bagian ini adalah bagian tersulit menurut saya. karena dari tiga nama yang ada, kami harus meninggalkan satu nama saja. dan bg Lubis tidak mau memberi waktu lama bagi kita untuk berpikir dan berpikir lagi siapa satu nama yang harus kami sisakan untuk bs tetap bersama kapal yang sy miliki.

Alhasil, dengan air mata, sy menyisakan satu nama. bukan ayah saya, bukan ibu saya, bukan saudara saya. Ya, saya memilih sahabat saya. yaitu M. Daud. Masya ALLAH, berat bagi saya ketika sy harus mencoret nama coach saya, berat bagi saya untuk mencoret nama saudara sy, dan sangat berat bagi saya untuk mencoret nama orang tua saya.

ada bebrapa alasan sy mencoret nama nama mereka. Nama orang tua saya, nama keluarga saya dan sebagainya, apakah dengan itu sy telah durhaka?. Pertanyaan ini terus membayangi pikiran saya.

Setelah menyisakan satu nama, Subhanallah,.. Air mata ini turun mendera, rasa sesak bermunculan didada. salahkan sy menyisakan satu nama ini? keliru kah sy selama ini?. Apakah sy telah menyimpang selama ini? apa yang harus sy lakukan? tetapi Keputusan tidak ingin dirubah, karena sy telah mantap untuk menyisakan satu nama tersebut.

Beberapa saat setelah kami hanyut dalam derai air mata atas keputusan mencoret Sembilan nama dan hanya menyisakan satu nama. Kami diminta untuk membayangkan bagaimana raut wajah Sembilan nama yang telah kami coret dan kami tinggalkan dari kapal kami tersebut. membayangkan bagaimana kesedihan mereka, bagaimana teriakan minta tolong mereka, bagaimana lambaian tangan mereka memanggil kita. Salah apa mereka?, hingga kita tega meninggalkan mereka terhempas dalam lautan sendirian. Kita mengatakan bahwa mereka adalah orang orang kita sayangi, kita cintai. tetapi mengapa mereka kita tinggalkan? apakah mereka tidak layak?

Perlahan tetapi pasti, kami mulai larut dalam kesedihan yang mendalam. Suara suara kecil terdengar perlahan lahan seiring mengalir nya air mata yang seolah olah hendak mengalir tiada henti. terlebih lagi ketika bg Lubis, memainkan sebuah video tentang “I Love Ummi”. dalam video tersebut dilihatkan bagaimana perjuangan seorang ibu untuk anak anak nya. bagaimana kasih sayang seorang ibu kepada anak2 nya. dan bagaimana keadaan seorang ibu di masa tua. Masya ALLAH, tayangan video ini membuat sy semakin terpukul. dalam pikiran sy mulai bermain bisikan2 halus, “ bagaimana ini, dimana km taruh orang tua mu? kenapa km coret mereka? kenapa kamu justru memilih orang lain yang tidak ada hubungan darah dengan mu?. kenapa dan kenapa?”. pelan2 saya lihat lagi daftar nama yang sy miliki, saya lihat lagi nama2 yang sy coret dan sebuah nama yang saya tinggalkan. untuk memikirkan, benarkah keputusan yang sy buat? inginkah sy mengganti nya?

Setelah cukup lama membiarkan kami terlena bermain dengan air mata, bg Lubis kemudian memberi penjelasan. Satu nama yang kita tinggalkan itu adalah ternyata orang yg telah berhasil mewarnai kehidupan anda. mereka telah berhasil menjalankan tugas nya untuk membuat anda lebih baik. mereka telah berhasil mendapat perhatian anda. mereka telah berada dalam posisi aman. anda tidak perlu khawatir lagi dengan mereka. karena anda dan dy telah berada dalam satu ikatan.  dan biarlah ALLAH yang akan menjaga nya dengan caraNYA

dan justru 9 nama yang telah anda coret tersebut, adalah orang yang kurang anda perhatikan, kurang anda bimbing. kurang anda hadirkan dalam hidup anda. cobalah pelan2, perbaiki hubungan anda dengan 9 nama tersebut. beri warna indah dalam hidup mereka. jangan abaikan mereka lagi. jadikan mereka adalah orang orang terpenting dalam hidup anda, dan jangan biarkan dalam hidup mereka, tidak ada nama anda.

Subhanallah, setelah sy mendengar penjelasan tersebut, sy mulai perlahan menelusuri pikiran pikiran sy. Benar ternyata, satu nama yg sy sisakan telah memberi warna indah dalam hidup sy. melebih yg sy dapat dr orang tua (*menurut sy pribadi). sy merasa hingga saat ini, satu nama tersebut telah mendekat kan hubungan sy dengn Sang Pencipta. karena ALLAH bertemu, karena ALLAH kita menjalani hidup, dan karena ALLAH pula kita berpisah.

Apakah sy mengangap orang tua sy kurang berarti bagi sy?  TIDAKKK,,,  orang tua tetap berarti bagi sy, dan sangat berarti. hanya saja sy yang kurang menyadari betapa banyak nya anugrah ALLAH yang diberikan melalui orang tua sy. sy lah yang kurang menjalin komunikasi dengan kesembilan nama tersebut. Yaaa,, sy masih belum bs bersyukur atas nikmat Tuhan yang diberikan kpd sy. mgkn sy yang saat ini masih labil dan hanya bersyukur atas nikmat  yang sy sadari saja.

Terima kasih Yaa ALLAH atas segala hal yang telah Engkau beri hingga saat ini, Ampunilah kami, maafkanlah kami karena kelalaian yang kami sadari maupun tidak sadari. terima kasih juga untuk kedua orang tua para saudara ku, karena telah menjadi keluarga dn membantu diri ini hingga bisa menjadi seperti saat ini. Terimakasih juga untuk bg Lubis yang telah memberi cara pandang yang berbeda dalam menjalani hidup ini. dan yang terakhir terima kasih untuk para sahabat khususnya keluarga Abdurahman bin Auf, yang telah bersedia menerima diri ini untuk menjadi satu bagian keluarga besar,  yang dipertemukan karena ALLAH, menjalani hidup karena ALLAH dan kelak kita akan berpisah karena ALLAH.

Semoga bermanfaat dan mengambil hikmah. wassalam..

 
Leave a comment

Posted by on March 14, 2013 in Information

 

Leave a comment